CONTOH LAPORAN ASKEB




LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DALAM KONTEKS KELUARGA 
Tn.S Di RT.03 RW.01 DESA PAGIYANTEN
KECAMATAN ADIWERNA
KABUPATEN TEGAL

Tanggal 05 Maret - 25 Maret 2015





 









Disusun oleh :
NAMA MAH
ASISWA
NIM: 0000000



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BHAKTI MANDALA HUSADA
PRODI DIII KEBIDANAN
Jl. Cut Nyak Dhien Kalisapu
Slawi-Tegal
2015


HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Asuhan Kebidanan Komunitas Dalam Konteks Keluarga Tn.S Di Rt.03 Rw.01 Desa Pagiyanten Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal, telah mendapat pengesahan:


Kepala Keluarga



Tn. Salip
Mahasiswa



Ratna Hermawati
    

Mengetahui,

Koordinator praktik



Adrestia R.N, S.SiT
Pembimbing Akademik



Natiqotul Fatkhiyah, S.SiT.M.Kes


                         


KATA PENGANTAR

Puji syukur  kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat, serta Inayah-nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan individu Asuhan Kebidanan Komunitas. Laporan Individu Asuhan Kebidanan Komunitas ini disusun untuk memenuhi tugas Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD), di desa Pagiyanten Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal yang dilakukan dari tanggal 05 Maret - 25 Maret 2015. Laporan Individu ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1.   Ibu Tri Agustina Hadiningsih S.ST,M.Kes selaku Ketua Yayasan STIKES BHAMADA Slawi.
2.   Bapak M. Sholeh, selaku camat dari Kecamatan Adiwerna.
3.   Bapak H. Suroto, selaku kepala Desa Pagiyanten.
4.   Ibu Siswati, SST, selaku Kepala Program Studi D III Kebidanan.
5.   Ibu Aisyah , Amd.keb dan Ibu Dian Dwi R, Amd.Keb selaku bidan Puskesmas.
6.   Ibu Adrestia RN, S.SiT, selaku Dosen telah membimbing dan mengarahkan selama PKMD.
7.   Bapak  Salip selaku Kepala keluarga yang disurvey
Laporan Individu Asuhan Kebidanan Komunitas ini sebagai tambahan referensi, melatih mahasisiwa untuk memberikan intervensi serta menambah pengetahuan bagi masyarakat pada umumnya dan bagi masyarakat.
Dalam pembuatan laporan ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna pembuatan laporan yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Slawi, Maret 2015


Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pembangunan kesehatan nasional bertujuan untuk meningkatkan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat esehatan optimal (SKM, 1981).
Setelah satu upaya untuk mencapainya adalah melalui kesehatan utama yang merupakan rangkain yang dilakukan berdasarkan gotong royong dan suasana untuk menolong diri mereka sendiri, mengenal dan memecahkan masalah masyarakat dalam bidang kesehatan yang berkaitan, agar mamapu memelihara dan meningkatkan kehidupan yang sehat dan sejahtera (DepKes, 1992).
Kebidanan komunitas merupakan salah satu bentuk kebidanan propesional yang bertujuan pada komunitas penekanan pada kelompok resiko tinggi dalam upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit, peningkatan komunitas sebagai upaya perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kesehatan.
Kebidanan komunitas erupakan bentuk pelayanan atau usaha langsug yang berfokus pada kebutuhan dasar komunitas yang berkaitan dengan kebiasaan atau pola perilaku masyarakat bentuk beradaptasi dengan lingkungan internal dan eksternal
B.     Tujuan
1.      Tujuan Umum
Dengan diadakannya praktek belajar lapangan asuhan kebidanan komunitas diharapkan mampu menerapkan teori dilapangan secara nyata
2.      Tujuan Khusus
a.       Mahasiswa mamapu menganalisa data yang ada
b.      Mahasiswa mampu merumuskan masalah
c.       Mahasiswa mamapu memprioritaskan masalah
d.      Mahasiswa mamapu mendiagnosa masalah
e.  Mahasiswa mampu merencanakan tindakan dari permasalahan yag ada dan mengimplementasikannya

C.     Metode pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penulisan laporan, menggunakan metode pengumpulan data yaitu:
1.      Survei
Survei adalah suatu cara penelitian deskriptif yang dilakukan terhadap sekumpulan onjek yang biasanya cukup banyak dalam jangka waktu tertentu (Notoatmojo, 2002 : 102)
2.      Wawancara
Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dimana peneliti mendaatkan keterangan dan pendirian secara lisan dari seorang sasaran penelitian (responden) atau bercakap cakap berhadapan muka dengan orang tersebut. (notoatmojo, 2002 : 102)
Observasi adalah suatu hasil aktif dan penuh perhatian menyadari adanya rangsangan (Notoatmojo,2002 : 93)
3.      Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik meliputi:
a.       Inspeksi
Merupakan proses observasi dengan menggunakan mata. Inspeksi dilakukan untuk mendeteksi tanda-tanda fisik yang berhubungan dengan setatus fisik (Priharjo, 2007 : 25)
b.      Palpasi
Dengan menggunakan sentuhan atau rabaan. Metode ini dikerjakan untuk mendeteksi ciri-ciri jaringan atau organ
c.       Auskultasi
Merupakan metode penelitian yang menggunakan stetoskop untuk memperjelas pendengaran. Stetoskop digunakan untuk mendengar bunyi jantung, paru-paru, bising usus serta untuk mengukur tekanan darah dan denyut nadi
d.      Perkusi
Merupakan metode pemeriksaan dengan cara mengetuk. Tujuan perkusi adalah menetukan batasan-batasan organ atau bagian tubuh dengan cara melakukan vibrasi yang timbul akibat adanya gerakan yang diberika kebawah jaringan
4.      Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah semua literature/bacaan yang digunak untuk mendukung dalam menyusun suatu wancana. Literatur ini umumnya dari buku-buku, teks, majalah/jurnal ilmiah, makalah ilmiah,skripsi dan tesis atau disertasi.
5.      Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan, pemilihan dan penyimpanan informasi dalam bidang pengetahuan (Alwi, 2002 : 272)



 BAB II
TINJAUAN TEORI

A.    KONSEP DASAR KELUARGA
1.      Definisi Keluarga
Keluarga adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang dipersatukan oleh hubungan darah, perkawinan, adopsi atau pengakua sebagai anggota keluarga yang tinggal bersama, satu kesatuan atau unit yang membina kerjasama yang bersumber dari kebudayaan umum, dimana setiap anggotanya belajar dan melakukan peranannya seperti yang diharapkan. Keluarga sebagai suatu system social melakukan beberapa fungsi yang paling dasar seperti memberikan keturunan, sosialisasi, psikologi, seleksi, proteksi, dan sebagainya.
2.      Struktur Keluarga
Struktur keluarga menurut Effendy (1997; 33) terdiri dari bermacam-macam diantaranya adalah:
a.       Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
b.      Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
c.       Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga istri.
d.      Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga darah suami.
e.       Keluarga kawin adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami dan istri.


3.      Ciri-ciri Keluarga
a.       Keluarga itu penuh dengan kasih. Kasih adalah bahasa universal yang membuat seseorang bisa menerima orang lain beik kekurangan maupun kelebihannya. Kalau didalam keluarga itu ditanamkan unsure kasih, maka anak yang tumbuh dalam keluarga itu saat ia masuk ke dalam satu lingkungan yang sebenarnya membuatnya bisa mengasihi orang lain yang bisa membuat anak ini bisa menerima perbedaan yang nyata itu sebagai satu hal yang indah dan dekoratif.
b.      Dalam keluarga yang juga penting adalah sifat terbuka, saling menghormati dan menghargai. Ketika setiap anggota keluarga bisa sadar akan kedudukan dan status masing-masing dalam keluarga, maka akan timbul rasa untuk menghormati satu sama lain, unsur ini penting sebagai bekal individu dalam terjun ke dunia masyarakat. Dari keluarga, kita bisa belajar untuk bersikap terbuka, memecahkan maslah untu mencapai tujuan yang ideal. Jika dalam keluarga kita sudah membiasakan untuk bersikap terbuka, maka ketika individu harus terjun ke dunia masyarakat, ia sudah tahu harus bagaimana dalam mengatsi konflik. Dengan sikap yang terbuka kesalahpahaman dapat dicegah dan meminimalisir konflik.
c.       Menghargai dan memaafkan adalah sikap yang sulit untuk dilakukan. Terkadang dalam keluara sering kali kita menuntut seseorang untuk menjadi apa yang kita inginkan, mengatur dan membatasi kekebalan seseorang. Dalam keluarga, baik itu orang tua ataupun anak, keduanya harus saling menghargai apa yang menjadi keinginan dan prinsip masing-masing. Sifat dasar manusia untuk selalu merasa tidak puas dengan apa yang dimiliki atau apa yang diterimanya. Hal inilah yang sering membuat kita tidak bisa menerima kekurangan dan keterbatasan seseorang, membuat kita menuntut lebih. Menghargai adalah bekal penting yang harus dilahirkan dalam keluarga agar kelak ketika sudah bisa menghargai keluarga kita sendiri, kita juga bisa menghargai orang lain, masyarakat lain dan bangsa lain.
4.      Bentuk-bentuk Keluarga
Bentuk-bentuk keluarga antara lain :
a.       Keluarga inti (Nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah,ibu,dan anal-anak.
b.      Keluarga besar (Extented family) adalah keluarga inti ditambah dengan sanak keluarga, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara, sepupu, paman, bibi, dan sebagainya.
c.       Keluarga berantai (serial family) adalah keluaga yangtertidiri wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan 1 keluarga inti.
d.      Keluarga duda atau janda (single family) adalah kelurga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
e.       Kelurga berkomposisi (composile) adalah kelurga yag perkawinan berpoligami dan dan hidup secara bersama.
f.       Keluarga kabitas (cohabitation) adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikaha tanpa membentuk suatu keluarga.
5.      Peran fungsi keluarga
Ada beberapa fungsi yang dapat di jalankan kelurga sebagai berikut:
a.       Fungsi pendidikan
Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa nanti.
b.      Fungsi sosialisasi anak
Tugas kelurga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi angota masyarakat yang baik.
c.       Fungsi perlindungan
Tugas kelurga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan tindakan yang tidak baik sehingga anggota merasa terlindung dan merasa aman.
d.      Fungsi perasaan
Tugas kelurga dalam hal ini adalah menjaga secara intitusif,merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar semua anggota keluarga,sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam kelurga.
e.       Tugas religious
Tugas kelurga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak da anggota kelurga yang lain dalam kehidupan beragama dan tugas kepala kelurga untuk menanamkan keyakinan bahwa ad kekuatan lain yang managtur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
f.       Fungsi ekonomis
Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga bekerja untuk memperoleh penghasilan, mengatur penghasilan tersebut sedemikian rupa sehingga dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluraga dapat terpenuhi.
g.      Fungsi rekreasi
Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini adalah tidak selalu harus pergi ketempat rekreasi,tetapi yang penting bagaimana menciptakan dapat mencapai kesembingan keseimbangan kepribadian masing-masing.
6.      Tugas keluarga
Tugas-tugas kelurga pada dasrnya ada 8 tugas pokok sebagai berikt :
a.       Pemeliharaan fisikkeluarga an para anggotanya
b.      Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam kelurganya
c.       Pembagian tugas masing-masing anggota keluragnya sesuai dengan kedudukanya masing-masing
d.      Sosialisasi antar anggota kelurga
e.       Pengaturan
f.       Pemeliharaan ketertiban anggota keluaga
g.      Pemnempatan anggota keluraga dalam masyarakat yang lebih luas
h.      Membangkitakan doronagn kelurga dan semangat apara anggota keluarga.
7.      Tahap – tahap kehidupan keluarga
a.       Tahap-tahap pembentukan keluarga
Tahap ini di mulai dari pernikahan yang dilanjutkan dalam pembentuk rumah   tangga.
b.      Tahap menjelang kelahiran anak
Tugas utama keluarga untuk mendapat keturunan sebagai generasi penerus, melahirkan merupakan kebanggaan bagi keluarga yang merupakan saat-saat yang di nantikan.
c.       Tahap menghadapi bayi
Dalam hal ini kelurga mengasuh,mendidik dan memberikan kasih sayang kepada anak karena pada tahap ini kehidupan bayi sangat bergantungan kepada orang tuanya,dan kondisi masih sangat rentan.
d.      Tahap menghapi anak pra sekolah
Tahap  ini anak sudah muai mengenal kehidupan sosialnya, sudah mulai bergaul dengan teman sejawat, tapi sangat rentan dengan masalah kesehatan karena tidak mengetahui mana yang bersih dan mana yang kotor. Dalam fase ini anak sangat sensitif dengan pengaruh lingkungannya. Dan tugas keluarga adalah mulai menerapkan norma- norma kehidupan, Agama, Sosial dan budaya, Dsb.
e.       Tahap menghadapi anak sekolah
Dalam tahap ini tugas keluarga adalah bagaimana mendidik  anak, Mempersiapkan anak untuk mempersiapkan masa depannya, Membiasakan anak untuk belajar teratur, Mengontrol tugas tgas anak di sekolah, Meningkatkan pengetahuan umum anak.
f.       Tahap menghadapi anak remaja
Tahap ini adalah tahap yang paling rawan, Karena  pada tahap ini anak mencari identitas diri dalam membentuk kepribadian dirinya. Oleh karena itu sauri tauladan dari orang tua sangat di perlukan. Komunikasi dan saling pengertian antara orang tua dengan anak perlu di pelihara dan di kembangkan.
g.      Tahap melepaskan anak ke masyarakat
Setelah melakukan tahap remaja dan anak mampu menyelesaikan pendidikan yang sesungguhnya. Dalam tahap ini anak akan menjalani kehidupan.
h.   Tahap berdua kembali
Setelah anak besar dan menempuh kehidupan keluarga sendiri, Tinggalah suami istri berdua saja. Dalam thap ini keluarga akan merasa sedih, dan bila tidak menerima kenyataan akan dapat menimbulkan depresi dan stress.
i.        Tahap masa tua
Tahap ini masuk ke tahap lanjut usia dan kedua orang tua mempersiapkan diri untuk meninggalkan dunia yang fana ini.

B.     KONSEP DASAR MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
1.      Definisi asuhan kebidanan komunitas dalam konteks keluarga
Kebidanan adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari keilmuan dan seni yang mempersiapkan kehamilan, Menolong persalinan,Nifas dan menyusui, Masa interval dan pengaturan kebutuhan, Klimakterium dan menopause, Bayi baru lahir dan balita, Fungsi fungsi reproduksi manusia serta memberikan bantuan atau dukungan pada perempuan, Keluarga dan komunitasnya (Kepmenkes RI: 2004).
Bidan adalah seseorang  yang telah teratur mengikuti suatu program pendidikan kebidanan yang diakui Negara Negara tersebut diselenggarakan, telah berhasil menyelesaikan serangkaian pedidikan kebidanan yang ditetapkan dan telah meperoleh kualifikasi yang diperlukan untuk bisa didaftarkan dan/ secara bukan memperoleh izin untuk melakukan praktek kebidanan (varney, 2006)

 2.      Tujuan asuhan kebidanan komunitas dalam konteks keluarga
a.       Melakukan pengkajian dengan menyimpulkan semua data yang diperlukan
b.      Menginterpretasikan data dasar
c.       Mengidentifikasi kebutuhan dasar
d.      Antisiasi penanganan segera
e.       Merencanakan asuhan yang menyeluruh
f.       Melaksanakan implementasi secara efisien
g.      Mengevaluasi hasil hasil yang diperoleh
3.      Metode prioritas masalah
Dalam pembuatan laporan ini, penulis menggunakan metode skoring. Metode scoring terdiri dari:
a.       Sifat masalah ancaman
b.      Kemungkinan masalah untuk diubah rendah
c.       Potensi masalah untuk diubah tinggi
d.      Menonjolnya masalah dapat dirasakan









Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment