Siapa yang tidak kenal dengan game MOBA yang satu ini? MOBA adalah singkatan dari Massive Online Battle Arena yang artinya para player-nya akan bertarung secara online memperebutkan kemenangan. DOTA, adalah game yang sangat terkenal, bahkan di Tiongkok sana game ini dijadikan sebagai turnamen nasional.
Namun, pernahkah Gadgeteers terpikir? Bahwa sebenarnya bermain DOTA itu adalah sesuatu yang mengulang, dengan map yang sama, dengan peraturan yang sama, tapi mengapa
para pemain DOTA tidak pernah bosan memainkan game berbasis RTS (Real Time Strategy) yang satu ini?
para pemain DOTA tidak pernah bosan memainkan game berbasis RTS (Real Time Strategy) yang satu ini?
Hal pertama yang terlintas diotak saya ketika melihat para pemain DOTA bermain adalah, “berkreasi”. Apa itu? Permainan DOTA adalah permainan yang mengharuskan player-nya memilih hero yang bakalan menjadi penentu permainan, dan disetiap hero yang player pilih nantinya, mereka memiliki sebuah kelebihan dan kekurangan masing-masing. Which means para player lah yang harus menutup kekurangannya dan membuat kelebihannya itu menjadi lebih mengerikan. Oleh karena itu para player akan berkreasi membuat item-item dan skill build yang luar biasa agar bisa membuat tim nya menjadi menang.
DOTA adalah permainan yang terdiri atas 2 tim, dan masing-masing tim harus memiliki 5 orang pemain. Oleh karena itu, biasanya para solo player DOTA akan berkenalan dahulu dengan anggota tim lainnya. Namun ada juga yang sudah memiliki teman dalam satu tim, sehingga mereka tidak harus berkenalan terlebih dahulu. DOTA tidak memungkinkan Gadgeteers untuk bermain sendirian, karena itu mau tidak mau Gadgeteers akan bermain dengan teman, entah itu teman lama atau teman baru. Yang pastinya dengan bermain DOTA dapat menambah pertemanan walaupun sebatas dunia DOTA saja.
Yang satu ini terdengar tidak masuk akal, kenapa? DOTA dari dulu adalah permainan yang seperti itu saja, tidak pernah ada yang baru. Lane baru? peraturan baru? Tidak tidak. Hal baru di sini adalah gaya bermain, gaya bertarung, dan bagaimana keluar dari semua pertempuran yang merugikan. Hero pada DOTA ada yang tidak memiliki kemampuan untuk bertarung lebih lama dalam team war dan oleh karena itulah sang player harus mencari tau item apa atau hal apa yang dapat membuat hero tersebut dapat lebih lama bertarung dalam team war dan membantu timnya meraih kemenangan.
Emosi merupakan salah satu faktor mengapa DOTA tidak pernah basi, tentu saja. Dengan bermain DOTA Gadgeteers dapat merasakan emosi yang meluap dalam permainan, dan hal itu membuat mereka yang mencari kesenangan maksimal membuat DOTA menjadi pilihan yang pertama. Namun hati-hati dalam bermain DOTA ini, karena tidak hanya emosi positif saja yang meluap, kadang dalam permainan ini emosi negatif juga kadang muncul dan menghancurkan segalanya.
Pernah melihat bagaimana teman Gadgeteers bermain DOTA? Itu biasa saja, coba lihat bagaimana para pro team diluar sana memainkan DOTA, yang pastinya membuat semua orang terpukau. Dengan gerakan tangan yang cepat, kemampuan menekan tombol yang tepat, semuanya menakjubkan, sehingga membuat siapapun yang melihat permainan tersebut menjadi ingin memainkan DOTA.
Tidak hanya piala dunia saja yang dapat menghubungkan satu negara dengan negara lainnya. DOTA juga dapat melakukannya, hal ini berlaku dengan diadakannya The International yaitu turnamen tahunan DOTA yang mengikut sertakan seluruh negara yang ada di dunia ini. Namun tentu saja, hanya tim-tim yang terpilih dan lolos babak eliminasi yang dapat mengikuti The International. Lalu tidak hanya itu saja, apakah Gadgeteers tahu total hadiah dari The International itu berapa? well… US$10 juta (Sekitar Rp115 milliar) !